2/09/11

Pengertian Wireless LAN


Wireless LAN
Pengertian
Wireless


Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk
menggantikan kabel yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan
begitu computer dapat berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi
dalam jaringan dengan  kecepatan
transmisi yang memadai. Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode
802.II b yang bertujuan untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang
digunakan dibidang computer dan untuk menjamin interoperabilitas antara semua
product –product yang menggunakan standar ini.

LAN
(Local Area Network) yang biasa kita kenal merupakan suatu jaringan yang menghubungkan (interkoneksi) suatu komunitas Data Terminal Equipment (DTE) yang ditempatkan dalam suatu lokasi  (gedung atau grup). Umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel baik kabel twisted pair maupun coaxial,  biasa juga disebut dengan wired LAN. 
Di samping itu ada LAN yang dikembangkan dengan menggunakan medium gelombang radio atau cahaya. Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah dibandingkan dengan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu besar khususnya untuk sub lokasi/sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua adalah karena wireless LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan bersifat mobil.

Macam aplikasi wireless LAN.

1.     Infrastructure wireless LAN
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan.  Typical-nya daerah cakupan PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.

2.     Ad hoc wireless LAN

Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN.

 Media Wireless

Ada dua jenis media yang biasa digunakan untuk wireless LAN, yaitu : gelombang radio dan  sinyal optis infra merah.


1.     
Media Radio

Gelombang radio telah 
secara meluas banyak dipakai untuk berbagai aplikasi (seperti TV,
telepon selular, dls). Keunggulannya adalah karena gelombang radio dapat
merambat menembus objek seperti dinding dan pintu.
     
Path loss
Semua receiver radio didesain untuk beroperasi pada
SNR (perbandingan antara daya signal dengan daya noise) yang telah ditentukan.
Biaya yang  harus dikeluarkan dalam
mengembangkan wireless LAN ini lebih banyak pada interface radio yang sanggup
menjamin SNR yang tinggi.  Faktor-faktor
yang mempengaruhi  SNR  adalah noise receiver yang merupakan fungsi
dari temperatur ambient dan bandwidth dari sinyal yang diterima. Daya sinyal juga
merupakan fungsi dari jarak antara pemancar dan penerima.
Kesemua faktor ini membentuk suatu path loss
channel radio untuk sistem wireless LAN.
   
Interferensi
Channel yang berdekatan
Karena menggunakan prinsip pemancaran gelombang radio,
maka untuk transmiter yang memiliki frekuensi yang  sama dan berada di satu gedung  atau ruang yang berdekatan  dapat mengalami interferensi satu dengan yang
lainnya. Untuk sistem Ad hoc, channel yang berdekatan dapat disetup dengan
frekuensi yang berbeda sebagai isolator, sementara untuk sistem infrastructure  dapat diterapkan three cell repeater
yang masing-masing  sel yang berdekatan
(3 sel) memiliki frekuensi berbeda dengan pola pengulangan.

Multipath

Sinyal radio, seperti halnya sinyal optic dipengaruhi oleh multipath; yaitu peristiwa di mana suatu ketika receiver menerima multiple signal yang berasal dari transmitter yang sama, yang masing-masing sinyalnya diikuti oleh path yang berbeda di antara receiver dan transmitter. Hal ini dikenal dengan multipath dispersion yang dapat menimbulkan intersymbol interference (ISI).

2.     
Media Inframerah
Inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi dari pada gelombang radio, yaitu di atas 1014 Hz. Inframerah yangdigunakan umumnya dinyatakan dalam panjang gelombang (biasanya dalam nanometer) bukan dalam frekuensi. Inframerah yang biasa digunakan adalah yang memiliki panjang gelombang 800 nm dan 1300nm. Keuntungan menggunakan inframerah dibandingkan dengan gelombang radio adalah tidak diperlukan regulasi yang sulit dalam penggunaannya. Untuk mereduksi efek noise pada sinyal infra merah, digunakan bandpass filter. Device inframerah Untuk aplikasi wireless LAN, mode operasional yang digunakan adalah untuk memodulasi intensitas output inframerah dari emitter dengan menggunakan sinyal yang termodulasi secara elektris. Variasi intensitas sinyal inframerah yang diterima oleh detektor kemudian dikonversi menjadi sinyal  elektris yang ekuivalen.  Mode operasi ini dikenal dengan Intensity Modulation with Direct Detection (IMDD). 

Topologi

Link inframerah  dapat digunakan sebagai salah satu dari dua mode : point to point dan
diffuse. Dalam mode point to point, emiter diarahkan langsung pada detektor (photodiode). Mode operasi ini  memberikan wireless link yang baik di antara dua bagian equipment, misalnya untuk meng-enable-kan  komputer portabel untuk mendownload file ke komputer lain. 

Protocol 
Berbagai standard protokol untuk LAN, yang mendeskripsikan layer fisik dan link dalam konteks  model referensi ISO diberikan oleh IEEE 802. Standar ini menentukan keluarga protokol yang masing-masing berhubungan dengan suatu metode MAC (Methode   Access Control). 

Ada Empat stndar MAC bersama dengan spesifikasi media fisik  dicantumkan dalam dokumen standard ISO :

ü IEEE 802.3 : CSMA/CD bus


ü IEEE 802.4 : Token bus


ü IEEE 802.5 : Token ring


ü IEEE 802.11: Wireless