11/27/15

Perbedaan Core i3, i5 dan i7

Core i3, Core i5, dan Core i7 adalah tiga jenis prosesor komputer yang telah disediakan oleh perusahaan Intel untuk membantu kinerja suatu perangkat komputer. Prosesor merupakan “otak” dalam sebuah perangkat komputer, yang mana cara kerjanya dengan menerima perintah dari pengguna, kemudian meneruskannya ke hardware lain. Oleh karena itu, tidak heran jikalau spesifikasi prosesor menjadi sorotan utama dan penting bagi setiap pengguna sebelum memutuskan membeli komputer maupun laptop.
Semua prosesor, baik itu core i3, i5, dan i7 ternyata memiliki arsitektur dan teknologi yang berbeda-beda. Adapun teknologi tersebut diantaranya adalah Turbo Boost, merupakan kemampuan untuk meningkatkan clockspeed pada CPU atau yang biasa dikenal dengan sebutan over clocking secara otomatis. Kemampuan tersebut secara tidak langsung membuat komputer dapat mematikan satu atau dua engine lainnya agar memberikan ruang lebih besar pada CPU, sehingga hal tersebut otomatis membuat prosesor bisa bekerja dengan lebih keras.
Terlepas dari itu, banyak dari pengguna yang salah kaprah, dan menyangka bahwa inisial i3, i5, dan i7 mengidentifikasikan pada jumlah prosesor yang terdapat pada komputer. Misalnya, i3 berarti di dalamnya terdapat tiga prosesor, i5 dengan lima prosesor, dan i7 memiliki 7 prosesor. Padahal, pernyataan tersebut sama sekali tidak bersangkutan dengan itu. Inisial core i3, i5, dan i7 ternyata lebih mengarah pada kemampuan yang dimiliki oleh prosesor, seperti halnya dipengaruhi oleh cache, support memori dan lain-lainnya.

1. Intel Core i3
Core i3 dibekali dengan rancangan dua prosesor dual core di dalamnya. Kedua prosesor tersebut dapat menjalankan dua instruksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Banyak yang mengatakan bahwa Core i3 lebih tahan terhadap panas, bahkan lebih efisien untuk ketahanan daya baterai. Meskipun demikian, Core i3 juga ternyata memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, yang tentunya tidak kita dapati pada prosesor Core i5 dan i7. Intel Core i3 tidak mendukung teknologi Hyper-Treading, merupakan kemampuan untuk stimulasi jumlah prosesor yang ada sehingga mampu bekerja secara multi process pada bagian kecil. Teknologi ini hanya dapat dijumpai pada prosesor i5 dan i7 saja.
  • Dibekali dengan teknologi Turbo Boost overclocking otomatis yang berkisar antara 2.933 GHz sampai dengan 3.2 Ghz.
  • Clock Graphics Processor 100 MHz.
  • L3 Cache 4 MB
  • LGA Socket 1156
  • Core i3 mampu mengintegrasikan Virtualizing Tecnology dengan GPU (Graphic Processing Unit) sehingga dapat berjalan lebih cepat.
2. Intel Core i5
Sama halnya dengan Core i3, Intel Core i5 juga dilengkapi dengan rancangan dua prosesor Dual Core di dalamnya, namun ternyata sebagian juga ada yang terdiri dari dua prosesor Quad Core namun tidak dilengkapi dengan teknologi Hyper-Treading. Teknologi Core i5 sangat cocok digunakan untuk para pengguna berat, seperti halnya aktivitas game, program, desain, dan lain-lainnya yang membutuhkan kemampuan komputer dengan kinerja mempuni. Namun sayang, Core i5 lebih panas ketimbang i3, tapi memiliki kemampuan yang lebih unggul, utamanya dalam hal multitasking dan kemampuan untuk menampung software-sodtware berat.
  • Support Hyper-Treading.
  • Terdiri dari 2 processor Dual Core. Terdapat juga beberapa seri i5 yang berisi 2 processor Quad Core, namun tidak mendukung teknologi Hyper-Treading.
  • Turbo Boost maksimum overclocking otomatis antara 2.4 GHz sampai 3.33 GHz.
  • L3 Cache 4-8 MB.
  • LGA Socket 1156.
  • Intel HD Graphics.
  • Maximal RAM 16 GB.

3. Intel Core i7
Core i7 memiliki kemampuan lebih unggul jika dibandingkan dengan dua prosesor yang dibahas sebelumnya. Pasalnya, Core i7 dilengkapi dengan rancangan empat prosesor Quad Core di dalamnya, dengan kecepatan 3.07 Ghz di tiap-tiap prosesornya. Tedapat juga beberapa seri i7 tertentu yang menyediakan enam prosesor Quad Core. Selain itu, Core i7 sendiri memiliki kemampuan luar biasa, karena mampu memecah empat prosesor menjadi delapan bagian, sehingga proses kerja yang berat dapat dijalankan secara maksimal. Dengan kemampuan tersebut, otomatis pengguna dapat menjalankan berbagai proses secara bersamaan, misalnya 3D Rendering, Video Editing, dan keperluan animasi. Tidak heran jika produsen komputer dan laptop Core i7 mematok harga yang fantastis untuk setiap unitnya.
  • Intel Core i7 mendukung teknologi Hyper-Treading.
  • Turbo Boost maksimum overclocking otomatis berkisar antara 1.73 GHz sampai 3.33 GHz.
  • L3 Cache 8-12 MB.
  • Teknologi Intel QuickPath Interconnect yang berfungsi untuk mempercepat proses pembacaan data mencapai 25.6 GB / detik.
  • LGA Socket 1156.
  • Intel HD Graphics.
  • Maximal RAM sebesar 24 GB.
Kesimpulan Core i3, i5, dan i7
Adanya perbedaan dari setiap arsitektur prosesor di atas tentu saja akan mempengaruhi harga jual komputer dan laptop bersangkutan. Adapun jika anda membutuhkan laptop untuk sekadar mengetik dan melakukan aktivitas pekerjaan yang tidak terlalu berat, maka disarankan untuk menggunakan Core i3 saja. Karena selain sudah cukup, Core i3 juga dibandrol dengan harga yang lebih miring.
Prosesor Core i5 disarankan untuk pengguna yang hari-harinya kerap menjalankan software-software berat seperti 3D dan animasi. Untuk keperluan gaming, Core i5 juga rasanya sudah cukup. Dan yang terakhir adalah Core i7, merupakan prosesor dengan kelas tertinggi yang diciptakan Intel saat ini. Tentu saja prosesor tersebut cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi berat. Seperti gaming, desain, editing, dan lain sebagainya. Namun perlu diingat, komputer atau laptop Core i7 mematok harga yang sangat mahal.

6/10/15

Pengertian Mikrotik Router OS

Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal,mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya : Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk fungsi router.
Mikrotik 2
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.

1.4.1 Sejarah MikroTik RouterOS
MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.

Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama denag bantuan 5-15 orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik secara marathon.
2.3.2 JENIS-JENIS MIKROTIK
1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC).

2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.
2.3.4 FITUR-FITUR MIKROTIK

1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama

2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP,

PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.

3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.

4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.

5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.

7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.

8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.

9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5

10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.

11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.

12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).

13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.

14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.

15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.

16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.

17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.

18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.

19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).

20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.

21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.

22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.

23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.

24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.

25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.

26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.

27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik

RouterOS.

4/15/15

Fungsi VGA Card

VGA (Video Graphics Accelerator) card adalah salah satu komponen komputer yg mutlak harus ada. Fungsinya mengolah data graphis unt ditampilkan di layar monitor. Sebetulnya VGA card merupakan satu unit "komputer mini" karena komponen ini memiliki sebuah prosesor (disebut GPU alias Graphics Processing Unit) dan membutuhkan memory juga.Disebut VGA card krn komponen ini memang berbentuk spt kartu yg di"tancap"kan pada motherboard (mobo) melalui satu slot yg khusus unt itu. Krn VGA card memiliki prosesor yg mengeluarkan panas saat beroperasi, maka pasti ada perangkat pendinginnya, bisa berupa sirip² logam dgn pipa² penghantar panas (heatpipe) atau berupa kipas pendingin (Heat Sink Fan/HSF).Tak jarang VGA card ini sudah terintegrasi jadi satu dgn mobo, atau istilahnya VGA OnBoard (OB). Mobo dgn VGA OB tentu saja tdk lagi membutuhkan VGA card tambahan, kecuali bila VGA OB nya dirasa "kurang canggih", masih bisa dipasang VGA card tambahan (add-on).VGA OB vs VGA add-onMau tak mau kita mesti membandingan 2 macam VGA ini. Pilihan mana yg harus kita ambil akan sangat tergantung dari kebutuhan kita atau kegunaan utama dari komputer itu sendiri. 

Berikut adalah beberapa poin keunggulan VGA OB dibanding VGA add-on:

VGA OB sudah terintegrasi dgn mobonya sehingga dipastikan tdk akan terjadi masalah ketidaksesuaian antara mobo dan VGA. Meskipun kasus ketidaksesuaian ini sangat jarang dijumpai, tapi kadang terjadi juga pada bbrp jenis dan merk mobo dgn VGA type dan merk tertentu.

Harga mobo dgn VGA OB hampir sama, atau unt bbrp type/merk, bahkan lbh murah ketimbang mobo tanpa VGA. Jadi boleh dikatakan kita mendapat VGA "gratis". Ini bisa menjadi solusi yg ekonomis untuk budget yg terbatas. Namun bukan berarti VGA OB tdk memiliki kekurangan bila dibandingkan dgn VGA add-on. Berikut beberapa di antaranya:

VGA OB tidak memiliki memory sendiri (tapi sekarang ini bbrp produsen mobo sdh ada yg menambahkan memory tersendiri atau sideport memory khusus unt VGA OB) . Dia hrs berbagi (share) dgn memory (RAM) yg terpasang di mobo. Akibatnya kapasitas RAM akan berkurang. Pada sistem dgn RAM terbatas, hal ini kan mempengaruhi kinerja komputer secara keseluruhan.

Kinerja VGA OB relatif lbh rendah dibanding VGA add-on. Tolong hati² menafsirkan pernyataan ini. Kinerja VGA OB sama sekali tidak buruk, namun kemampuannya tentu saja agak terbatas, terutama unt aplikasi² yg membutuhkan kinerja VGA yg tinggi, contohnya main game 3D keluaran terbaru. Tapi dibanding dgn VGA add-on kelas bawah, boleh dikatakan VGA OB dewasa ini masih mampu mengimbangi bahkan mengunggulinya.

Mobo dgn VGA OB biasanya ukurannya lbh kecil bbrp centimeter dibanding mobo tanpa VGA. Ukuran yg lbh kecil ini biasa disebut microATX (mATX). Ini dimaksudkan unt memangkas biaya pembuatannya (krn mobo dgn VGA OB ditujukan unt kelas berbudget rendah). Konsekuensinya, jumlah expansion slots (slot² unt komponen tambahan spt modem internal, TV tuner internal dll) juga lbh sedikit dibanding mobo tanpa VGA. Tapi ada juga bbrp merk mobo dgn VGA OB yg memiliki ukuran "normal" (ATX), walaupun sangat jarang ditemui. ATI vs NVidiaBila pasar prosesor dikuasai oleh 2 raksasa yakni Intel & AMD, maka pasar VGA juga didominasi oleh 2 pemain besar, ATI & NVidia. 

Kebetulan ATI bbrp waktu yg lalu telah diakuisisi oleh AMD. Secara umum kinerja VGA buatan ATI dan NVidia cukup berimbang pada kelas yg sama. Harganya pun relatif sebanding. Masing² memiliki kelebihan dan kekurangan. Sampai hari ini, ATI masih lbh unggul di aspek Image Quality (IQ atau kualitas gambar) sedang NVidia lbh unggul di kinerja 3D frame rates (kecepatan penampilan frame per detik). Sekali lagi tolong hati² menafsirkan pernyataan ini. Bukan berarti ATI kinerja 3D nya jelek atau sebaliknya NVidia IQnya buruk. Unt main game 3D, ATI bisa digunakan dgn baik juga. Demikian pula NVidia masih cukup prima tampilannya unt menonton DVD High Definition. Dan dari waktu ke waktu, masing² produsen akan berupaya mengatasi kekurangannya shg suatu saat tdk lama lagi, kita bisa melihat keduanya berimbang dlm semua aspek. Sampai hal itu terjadi, ada baiknya bila komputer banyak dipakai unt design graphics atau menonton film, VGA card ATI adalah pilihan yg lbh baik, namun jika komputer banyak dipakai unt main game 3D, apalagi keluaran terbaru, VGA NVidia bisa menjadi pilihan yg lbh pas. 

Tips memilih VGA add-on yg sesuaiFaktor pertama yg hrs diperhatikan adalah jenis slotnya hrs sama dgn slot yg ada di mobo. Ada 2 jenis slot unt VGA, AGP dan PCI-Express (PCI-E). Jenis slot AGP sudah sangat jarang dijumpai pada mobo keluaran terbaru. Jenis ini banyak digunakan oleh mobo yg sdh agak "uzur". Dewasa ini, sebagian besar mobo menggunakan slot PCI-E.Faktor lain adalah karakteristik atau spesifikasi VGA nya. 3 hal yg perlu diperhatikan dari spesifikasi VGA adalah kapasitas memory, jenis memory dan lebar jalur komunikasi (buswidth). Sebagai contoh ada VGA dgn spesifikasi 256 MB DDR3 128 bit. 256 MB artinya besarnya memory VGA tsb, ini berpengaruh lbh pada tingginya resolusi yg mampu didukung oleh VGA itu. Apabila hendak menggunakan monitor ukuran besar (yg tentu saja resolusinya juga tinggi) maka kapasitas memory VGAnya juga hrs lbh besar. DDR3 adalah jenis memory yg mengacu pada kecepatan aksesnya. DDR3 tentu relatif lbh cepat aksesnya bila dibanding DDR2. 128 bit adalah lebar jalurnya, semakin lebar jalurnya, semakin banyak pula data yg bisa lewat dalam satu waktu. Ibaratnya sama dgn gerbang jalan toll, semakin banyak gerbangnya semakin banyak pula mobil yg bisa lewat, semakin pendek antrean, semakin cepat pula sampai di tujuan.Tentu saja tdk boleh dilupakan adalah type GPU nya sendiri. 

Sama seperti prosesor, GPU juga memiliki kecepatan (core clock) yg diukur dgn satuan MHz. Bahkan persis spt prosesor, sekarang pun sdh ada GPU yg memilili lbh dari 1 inti. Kita tdk akan membahas terlampau teknis soal GPU ini. Intinya GPU generasi yg lbh baru perfromanya juga lbh bagus dibanding generasi yg lama (asal spesifikasi memorynya sebanding).Faktor lain yg juga hrs diperhatikan adalah port keluarannya. Ada yg masih D-Sub (port yg lazim digunakan pada monitor CRT), ada yg DVI (biasanya untuk bbrp jenis monitor LCD) dan bahkan ada yg HDMI (unt monitor LCD High Definition). Sering pula ada port S-Video, yaitu port berbentuk bulat untuk dihubungkan dgn pesawat TV yg difungsikan sbg monitor. Pada bbrp jenis VGA bahkan ada yg sdh mendukung lbh dari 1 monitor.Fitur² yg didukung oleh VGA juga perlu dipertimbangkan. Misalnya fitur dukungan thd DirectX (DX) versi tertentu. Ini hrs kompatibel dgn sistem operasi atau aplikasi yg akan digunakan agar tampilan gambar lbh sempurna. Versi terbaru dari DirectX adalah DX10. Apabila anda menggunakan sistem operasi Windows Vista, pilihlah VGA yg sdh support DX10. Umumnya VGA generasi terbaru sdh mendukung DX10.