11/08/11

Pengertian Jaringan Syaraf Tiruan

1.  Pengertian Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan  Syaraf  Tiruan  dibuat  pertama  kali  pada  tahun  1943  oleh neurophysiologist Waren
cCulloch dan logician Walter Pits, namun teknologi yang tersedia pada
saat itu belum memungkinkan mereka berbuat lebih jauh.


Jaringan
Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu
informasi.

Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan
informasi. Jaringan Syaraf Tiruan,
seperti manusia, belajar dari suatu contoh. 
Jaringan  Syaraf  Tiruan 
dibentuk  untuk  memecahkan 
suatu  masalah  tertentu seperti pengenalan pola atau
klasifikasi karena proses pembelajaran.
Jaringan
Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir.
Jaringan  Syaraf  Tiruan 
telah  dikembangkan  sebelum 
adanya  suatu  komputer konvensional yang canggih dan terus
berkembang walaupun pernah mengalami masa vakum selama beberapa tahun.


2.   Perbandingan
Jaringan Syaraf Tiruan dengan Konvensional

Jaringan
Syaraf Tiruan memiliki pendekatan yang berbeda untuk memecahkan
masalah
bila dibandingkan dengan sebuah komputer konvensional. Umumnya komputer
konvensional
menggunakan pendekatan algoritma (komputer konvensional menjalankan
sekumpulan
perintah untuk memecahkan masalah). Jika suatu perintah tidak diketahui
oleh
komputer konvensional maka komputer konvensional tidak dapat memecahkan
masalah
yang ada. Sangat penting mengetahui bagaimana memecahkan suatu masalah
pada
komputer konvensional dimana komputer konvensional akan sangat bermanfaat jika
dapat
melakukan sesuatu dimana pengguna belum mengatahui bagaimana melakukannya.
Jaringan
Syaraf Tiruan dan suatu algoritma komputer konvensional tidak saling
bersaing
namun saling melengkapi satu sama lain. Pada suatu kegiatan yang besar, sistim
yang
diperlukan biasanya menggunakan kombinasi antara keduanya (biasanya sebuah
komputer
konvensional digunakan untuk mengontrol Jaringan Syaraf Tiruan untuk
menghasilkan
efisiensi yang maksimal. Jaringan Syaraf Tiruan tidak memberikan suatu
keajiban
tetapi jika digunakan secara tepat akan menghasilkan sasuatu hasil yang
luarbiasa.

3.   Aplikasi
Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan
Syaraf Tiruan mampu menggambarkan setiap situasi adanya sebuah
hubungan antara variabel predictor (independents, inputs) dan variabel predicted (dependents, outputs),
ketika hubungan tersebut
sangat kompleks dan tidak mudah untuk menjelaskan kedalam
istilah yang umum dari correlations atau differences between groups”. Beberapa contoh permasalahan yang dapat dipecahkan secara baik
oleh Jaringan Syaraf Tiruan antara lain :

a)   Deteksi Fenomena  kedokteran.

Berbagai indikasi
yang berhubungan dengan kesehatan (kombinasi dari denyut jantung, tingkatan
dan berbagai substansi
dalam darah, dll) dapat dimonitoring.  Serangan
pada kondisi
kesehatan tertentu dapat dihubungan
dengan perubahan kombinasi yang
sangat kompeks (nonlinear dan interaktif) pada subset dari variabel, dapat dimonitoring. Jaringan Syaraf Tiruan telah
digunakan untuk mengenali
pola yang diperkirakan sehingga perlakuan yang tepat dapat dilakukan.

b)     Untuk mendeteksi golongan darah manusia

Dengan
menggunakan pengolahan citra. Manusia
berusaha keras dengan segala kemampuannya untuk menirukan kehebatan yang mereka
miliki, misalnya seorang dokter
dengan keahliannya dapat membedakan golongan darah manusia antara A, B, AB, dan O. Dengan
pendekatan kecerdasan buatan, manusia
berusaha menirukan bagaimana pola- pola dibentuk. Jaringan Syaraf
Tiruan telah dikembangkan sebagai
generalisasi model matematik
dari pembelajaran manusia.

c)    Prediksi Pasar Saham.

Fluktuasi dari harga saham dan
index saham adalah contoh lain yang kompleks, multidimesi tetapi dalam beberapa kondisi tertentu merupakan phenomena yang dapat
prediksi.  Jaringan Syaraf Tiruan telah digunakan
oleh analis teknik untuk membuat prediksi tentang pasar saham yang
didasarkan atas sejumlah faktor seperti keadaan masa
lalu bursa yang lain dan berbagai indikator ekonomi.

d)      Perjanjian Kredit.

Berbagai informasi biasanya didapat dari seorang peminjam seperti umur, pendidikan, pekerjaan
dan berbagai data lain.
 Setelah
pembelajaran dari Jaringan Syaraf
Tiruan tentang data peminjam, analisis Jaringan Syaraf Tiruan dapat mengidentifikasi karaktersetik peminjam sehingga dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan peminjam
terhadap resiko peminjam dalam kategori baik atau buruk

e)      Monitoring Kondisi Mesin.

Jaringan Syaraf Tiruan   dapat
digunakan untuk memangkas biaya dengan memberikan keahlian
tambahan untuk menjadwalkan perawatan mesin.  Jaringan Syaraf Tiruan  dapat  dilatih  untuk  membedakan
 suara
 sebuah
 mesin  ketika  berjalan  normal
(“false alarm”) dengan ketika mesin hampir mengalami suatu masalah.
 Setelah periode pembelajaran, keahlian
dari Jaringan Syaraf Tiruan dapat digunakan untuk memperingatkan seorang teknisi terhadap kerusakan yang akan timbul sebelum terjadi yang akan menyebabkan biaya yang tidak terduga.

f)  Pemeliharaan Mesin.

Jaringan Syaraf Tiruan telah digunakan
untuk menganalisis input dari sebuah
sensor pada sebuah mesin.  Dengan
mengontrol beberapa parameter ketika mesin sedang berjalan, dapat melakukan fungsi tertentu
misalnya meminimalkan penggunaan bahan bakar.

4.    Kesimpulan
Jaringan Syaraf Tiruan mulai dilirik banyak kalangan karena mempunyai banyak
kelebihan dibandingkan system konvensional. Jaringan
Syaraf Tiruan mewakili pikiran manusia
untuk mendekatkan diri dengan komputer, maksudnya
Jaringan Syaraf Tiruan dirancang agar komputer
dapat bekerja seperti/layaknya otak manusia.
Berikut ini beberapa keunggulan dari Jaringan Syaraf Tiruan adalah :

1. Adaptive learning: Suatu kemampuan
untuk melakukan suatu kegiatan yang
didasarkan atas data yang diberikan pada saat pembelajaran atau dari pengalaman
sebelumnya.


2. Self-Organisation:
Dapat membuat organisasi sendiri atau me-representasikan
informasi yang didapat pada saat pembelajaran.


3.   Real  Time
 Operation
:
 Dapat
 menghasilkan  perhitungan  parallel
 dan
 dengan
device hardware yang khusus yang dibuat
akan memberikan keuntungan dengan adanya kemampuan tersebut.

4.   Fault Tolerance
melalui Redundant Information Coding: Kerusakan
pada bagian tertentu dari
jaringan akan mengakibatkan penurunan
kemampuan.
 Beberapa
jaringan mempunyai kemampuan untuk menahan kerusakan besar pada jaringan.

5. Kelebihan Jaringan
Syaraf Tiruan terletak pada kemampuan belajar yang dimilikinya.
Dengan kemampuan tersebut
pengguna tidak perlu merumuskan kaidah  atau  fungsinya.
 
Jaringan
 Syaraf
 Tiruan
 akan
 belajar
 mencari  sendiri 
kaidah atau fungsi tersebut.
Dengan demikian
Jaringan Syaraf Tiruan
mampu digunakan untuk menyelesaikan masalah yang rumit
dan atau
masalah yang terdapat kaidah
atau fungsi yang tidak diketahui.

6. Kemampuan Jaringan
Syaraf Tiruan dalam menyelesaikan masalah yang rumit telah dibuktikan dalam berbagai macam penelitian.